Rendang adalah salah satu jenis masakan Indonesia yang mendapat pengakuan global. Tetapi apa yang membuat masakan ini begitu khas dan disukai oleh segala lapisan masyarakat di Indonesia? Dan bagaimana masyarakat internasional meresponnya?
Rendang adalah masakan khas Minangkabau, yang pertama kali dibuat oleh orang Minang di Sumatera Barat. Masakan ini terbuat dari daging sapi yang dimasak perlahan dengan santan dan aneka rempah-rempah selama berjam-jam sehingga dagingnya menjadi sangat lembut dan bumbunya meresap sempurna.
Rendang menjadi sangat populer di Indonesia karena alasan tertentu. Pertama-tama, keberagaman dan kekayaan rasa pada rendang menjadikannya disukai oleh banyak orang. Gabungan rasa gurih, manis, dan pedas dalam satu sajian membuatnya sangat memanjakan lidah. Kedua, rendang juga memainkan peran penting dalam berbagai perayaan dan upacara adat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa rendang tidak hanya adalah sebuah makanan, tetapi juga bagian integral dari budaya dan identitas nasional Indonesia.
Di luar Indonesia, rendang juga mendapat pengakuan yang besar. Pada tahun 2011 dan 2017, CNN melakukan polling dan rendang terpilih sebagai makanan yang paling enak di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa rendang tidak hanya disukai oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga mendapat apresiasi tinggi dari penikmat kuliner di luar negeri.
Rendang juga telah menjadi perantara dalam promosi kuliner dan budaya Indonesia di dunia internasional. Salah satu kasus yang menarik adalah ketika rendang dimanfaatkan pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan citra positif Indonesia di Australia. Rendang menjadi salah satu instrumen bagian dari strategi gastrodiplomasi Indonesia untuk membantu memperbaiki hubungan bilateral serta memperkenalkan kekayaan budaya dan kuliner Indonesia.
Dengan demikian, pernyataan bahwa rendang disukai oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia merupakan hasil dari analisis berbagai aspek. Di sinilah kita dapat melihat bagaimana suatu makanan seperti rendang dapat mempengaruhi dan membentuk identitas budaya dan nasional suatu bangsa. Sementara citra rendang sebagai wakil kuliner Indonesia di mata dunia membuktikan betapa pentingnya peran gastrodiplomasi dalam meningkatkan citra negara.
Footnotes: