Revolusi Prancis, yang pecah pada tanggal 14 Juli 1789, adalah sebuah peristiwa penting yang mengubah skenario Eropa dan dunia dalam berbagai cara. Ratusan tahun struktur masyarakat purba Prancis terpental oleh sirkulasi ini. Mari kita jelajahi bagaimana struktur masyarakat Prancis tampak sebelum pecahnya revolusi.
Sebelum Revolusi Prancis, masyarakatnya dikendalikan oleh sistem feodal yang dipimpin oleh tiga kelompok masyarakat, yaitu Clergy (rohaniwan), Nobility (bangsawan), dan Third Estate (rakyat jelata).
Clergy (Kaum Rohaniwan)
Yang merupakan golongan pertama dalam masyarakat Prancis kuno adalah Clergy atau rakyat Rohaniwan. Mereka termasuk sekitar 0,5% dari populasi total, namun memiliki kekuasaan yang luar biasa, juga pajak dan tanah. Mereka memiliki kekebalan dari pajak dan memiliki peran penting dalam pendidikan serta urusan-urusan sosial.
Nobility (Bangsawan)
Berada pada strata kedua adalah kaum bangsawan atau Nobility. Mereka terdiri dari sekitar 1.5% dari populasi. Kaum bangsawan memiliki hak-hak tertentu yang tidak diberikan kepada lapisan masyarakat lainnya. Selain hak-hak tersebut, mereka juga memiliki tanah yang luas dan kekayaan yang signifikan. Mereka dibebaskan dari banyak jenis pajak dan memiliki akses ke posisi penting di militer dan pemerintahan.
Third Estate (Rakyat Jelata)
Rakyat jelata atau publicum adalah sebagian besar populasi Prancis, mencakup lebih dari 98% populasi. Namun, mereka kurang memiliki kekuatan politik dan ekonomi dibandingkan Clergy dan Nobility. Kelompok ini dibagi lagi menjadi dua, Bourgeoisie yang merupakan kelas menengah dan pekerja-pekerja kota, dan petani yang menjadi lapisan paling bawah dari masyarakat. Meskipun mereka menghasilkan lebih banyak kekayaan dan makanan, mereka dipaksa untuk membayar pajak yang tinggi ke kaum Clergy dan Nobility, serta kepada raja.
Meski berada dalam sistem masyarakat yang timpang dan tak adil, kebangkitan rakyat jelata dalam Revolusi Prancis adalah bukti bahwa kekuasaan sejati berada dalam tangan rakyat. Perubahan besar yang terjadi setelah 14 Juli 1789, mencerminkan betapa pentingnya peran rakyat jelata dalam menentukan nasib suatu negara.
Struktur masyarakat Prancis sebelum terjadinya revolusi pada 14 Juli 1789 menjadi contoh penting dari perjuangan kelas dan ketidaksetaraan, namun juga menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan rakyat dan demokrasi.