Oogenesis, atau proses pembentukan ovum, merupakan kejadian penting dalam reproduksi seksual pada organisme yang memiliki sistem reproduksi dengan sel telur. Selama proses ini, terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II yang khas. Dalam artikel ini, kita akan fokus pada tahap kedua dari pembentukan ovum, yaitu langkah-langkah yang terlibat dalam pembelahan meiosis II.
Apa itu Meiosis?
Meiosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak, masing-masing dengan setengah jumlah kromosom dari sel induk. Dalam organisme yang bereproduksi secara seksual, meiosis memastikan bahwa set setengah kromosom diteruskan kepada generasi berikutnya. Meiosis terdiri dari dua fase utama, meiosis I dan meiosis II.
Meiosis II dalam Pembentukan Ovum
Proses pembentukan ovum yang mengalami pembelahan meiosis II melibatkan beberapa tahapan yang disebut sebagai profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Berikut adalah uraian singkat tentang masing-masing tahapan ini.
1. Profase II
Profase II merupakan tahap awal dari meiosis II, di mana kromosom mengembalikan bentuknya yang lebih padat dan serat gelendong mulai membentuk di kutub sel. Selama tahap ini, membran nukleus dan nukleolus mulai menghilang. Tidak seperti meiosis I, tidak ada pasangan homolog (kromosom yang sama dalam sel) yang berpasangan dalam profase II.
2. Metafase II
Selanjutnya adalah tahap metafase II, di mana kromosom terletak di bagian tengah sel, yang juga dikenal sebagai bidang ekuatorial. Serat gelendong, yang berasal dari sentriol, berpasangan dengan kinetokor yang terletak pada sentromere kromosom. Kromosom yang sekarang terekspos sangat penting untuk memastikan pembagian kromosom yang tepat dalam tahap berikutnya, anafase II.
3. Anafase II
Anafase II melibatkan pemisahan kromosom menjadi dua kromatid saudara. Serat gelendong memendek untuk menarik kromatid saudara ke kutub yang berlawanan dari sel. Hal ini memastikan bahwa masing-masing sel anak yang dihasilkan nantinya akan memiliki seperangkat kromosom yang unik dan separuh dari jumlah sel induk.
4. Telofase II dan Sitokinesis
Terakhir, selama telofase II, kromatid mencapai kutub sel, dan membran nukleus mulai terbentuk kembali. Selaput inti mengelilingi kromosom, dan nukleolus juga muncul kembali. Sitokinesis, pembelahan sitoplasma, terjadi bersamaan dengan telofase II, menghasilkan empat sel anak yang non-identik.
Kesimpulan
Dalam proses pembentukan ovum yang mengalami pembelahan meiosis II, empat sel anak dihasilkan dengan separuh jumlah kromosom dari sel induk. Dalam organisme dengan sistem reproduksi secara seksual, pembelahan sel meiosis II memainkan peranan penting dalam menjaga variasi genetik dan memastikan jumlah kromosom yang benar pada generasi selanjutnya.