Terobosan dari berbagai aspek kehidupan sering kali dipegang oleh anak muda. Energi, antusiasme, dan keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru adalah beberapa ciri khas kelompok ini. Namun, dalam kehidupan politik dan diskusi kritis, anak muda juga bisa menjadi kelompok yang paling rentan. Bagaimana bisa?
Peran Anak Muda dalam Demokrasi
Demokrasi didasarkan pada prinsip bahwa setiap individu harus memiliki hak yang equal dalam menentukan masa depan sebuah negara. Ini mencakup anak muda, yang pada faktanya memiliki suara yang sangat penting dalam kebijakan dan masa depan kita. Walau begitu, ironisnya, mereka sering menjadi kelompok yang paling tidak didengarkan dan dihargai pendapatnya.
Kenapa Rentan?
Ada beberapa alasan mengapa anak muda bisa menjadi kelompok yang rentan dalam demokrasi dan dalam diskusi kritis. Pertama, kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang isu politik. Tanpa pemahaman yang cukup mengenai suatu isu, sulit bagi seseorang untuk membentuk pendapat atau argumen yang kritis dan berbobot.
Kedua, kurangnya representasi. Meskipun anak muda terdiri dari sebagian besar populasi, representasi mereka dalam pemerintahan dan pembuatan kebijakan sering kali kurang. Hal ini dapat menghasilkan keputusan yang tidak mencerminkan atau memperhatikan kebutuhan dan aspirasi mereka.
Ketiga, peran media dan sosial media yang dapat mempengaruhi pergaulan dan pandangan politik anak muda. Seringkali informasi yang diperoleh anak muda berasal dari platform media sosial yang tidak selalu menyajikan informasi yang akurat dan tidak memihak.
Menangani Rentanitas Anak Muda dalam Diskusi Kritis dan Demokrasi
Untuk memperkuat peran anak muda di dalam demokrasi dan diskusi kritis, beberapa hal perlu dilakukan. Pertama, pendidikan politik yang memadai dan berkesinambungan perlu disediakan bagi mereka. Ini untuk memastikan bahwa anak muda memiliki pemahaman yang baik mengenai isu-isu politik dan bisa ikut serta dalam diskusi kritis secara efektif.
Kedua, perlu ada peningkatan representasi anak muda dalam struktur pemerintahan dan pembuatan kebijakan. Memberikan mereka lebih banyak kesempatan untuk berkontribusi dalam proses demokrasi akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat dan negara.
Ketiga, memperkenalkan keterampilan literasi media kepada anak muda. Ini akan memberikan mereka alat yang diperlukan untuk menyaring dan mengevaluasi informasi yang mereka terima.
Dalam demokrasi dan diskusi kritis, suara dan pendapat anak muda sangat penting. Dengan pemahaman yang baik dan kesempatan untuk berpartisipasi, mereka bukan lagi kelompok yang rentan, tetapi agen perubahan yang handal bagi masa depan yang lebih baik.