Sebagai seorang yang penasaran dan peka terhadap sejarah bangsanya, barangkali Anda pernah mendengar frasa “Ganyang Malaysia.” Istilah kontroversial ini melekat dalam sejarah Indonesia dan Malaysia sebagai bagian dari perang verbal dan psikologis antara kedua negara pada awal tahun 1960-an. Langkah terpenting dalam operasi ini adalah pengumuman Presiden Soekarno tentang “Dwikora” atau Komando Dua Arah. Mari kita kaji lebih dalam mengenai hal ini.
Apakah itu Dwikora?
Dwikora adalah singkatan dari Dwilingga Karya, yang dalam Bahasa Indonesia berarti “Dua Komando”. Dwikora merupakan kebijakan yang diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 3 Juli 1963 dalam sidang umum MPR. Kebijakan ini menargetkan dua hal penting: pengusiran penjajah dan pembentukan pemerintahan Indonesia-Malaysia.
Latar Belakang Penetapan Dwikora
Pada era tersebut, perseteruan antara Indonesia dan Malaysia tengah memanas. Tension memuncak ketika Federasi Malaysia dibentuk pada 16 September 1963, yang melibatkan Malaya, Singapura, Sarawak, dan Sabah. Indonesia, dalam hal ini dipimpin oleh Presiden Soekarno, merasa bahwa pembentukan federasi tersebut adalah upaya Inggris untuk melanjutkan penjajahan di wilayah tersebut secara tersamar. Oleh karena itu, teriakan “Ganyang Malaysia” sebagai bentuk protes Indonesia sangat populer saat itu.
Pengumuman Dwikora dan “Ganyang Malaysia”
Pada tanggal 3 Juli 1963, Soekarno secara resmi mengumumkan Dwikora yang pada dasarnya merupakan strategi militer dan tidak militer untuk “mengganyang” Malaysia. Rencana tersebut ditujukan untuk mengusir penjajah dari kalimantan, Sumatera, dan semenanjung Malaya serta menggabungkan wilayah-wilayah tersebut menjadi satu entitas politik baru.
Pengumuman ini memicu apa yang sekarang dikenal sebagai Konfrontasi Indonesia-Malaysia, perang tanpa pernyataan resmi yang berlangsung hingga tahun 1966.
Konsekuensi Dwikora
Pada akhirnya, Dwikora tidak berhasil mengubah peta politik Asia Tenggara seperti yang diharapkan oleh Presiden Soekarno. Konflik ini berakhir pada tahun 1966 dengan penandatanganan perjanjian Bangkok, yang secara resmi mengakhiri Konfrontasi Indonesia-Malaysia.
Penutup
Sebagai sejarawan amatir atau pemerhati sejarah, penting untuk memahami konteks sejarah dan dampak dari peristiwa-peristiwa besar seperti Dwikora. Dwikora dan slogan “Ganyang Malaysia” adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah Indonesia dan hubungannya dengan negara-negara tetangga di kawasan ini. Peristiwa ini membantu kita memahami dinamika politik di kawasan Asia Tenggara selama periode pasca-kolonial.