I’tikaf adalah sebuah amalan ibadah dalam Islam yang dilakukan dengan menghabiskan satu masa tertentu dalam masjid dengan maksud untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Amalan ini sangat dianjurkan terutama selama bulan Ramadhan. Namun, dalam praktiknya, done terdapat beberapa kegiatan atau amalan yang banyak dilakukan namun sebenarnya bukan merupakan bagian dari amalan yang dianjurkan selama masa i’tikaf. Berikut beberapa di antaranya:
Aktivitas Sosial yang Berlebihan
Aktivitas sosial yang berlebihan dalam hal ini mencakup hal-hal seperti berbicara berlebihan, bercanda berlebihan, atau bahkan menghabiskan waktu dengan bermain game atau handphone. Meskipun tidak dilarang berkomunikasi dengan orang lain selama i’tikaf, namun hal ini sebaiknya diminimalisir sebanyak mungkin. Sebab, tujuan utama i’tikaf adalah untuk memutuskan diri dari urusan duniawi dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Makan dan Minum Berlebihan
I’tikaf tidak berarti harus berpuasa. Namun, makan dan minum berlebihan juga bukan amalan yang dianjurkan selama masa i’tikaf. Selain dapat mengganggu konsentrasi dan khusyu dalam ibadah, makan dan minum berlebihan juga dapat memicu beberapa masalah kesehatan lainnya.
Mengerjakan Pekerjaan atau Bisnis
Seseorang yang sedang i’tikaf sebaiknya tidak mengerjakan pekerjaan atau bisnis sama sekali. Tujuan utama dari i’tikaf adalah untuk memutuskan diri dari urusan duniawi dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, seseorang yang sedang melakukan i’tikaf sebaiknya tidak mengerjakan pekerjaan atau bisnisnya selama masa i’tikaf berlangsung.
Meninggalkan Masjid Tanpa Alasan yang Dibenarkan
Selama masa i’tikaf, seseorang sebaiknya tidak meninggalkan masjid kecuali karena alasan yang sudah jelas diperbolehkan oleh syariat, seperti untuk mandi, buang air, atau shalat Jum’at (jika dilakukan di masjid yang bukan masjid Jum’at). Meninggalkan masjid tanpa alasan yang dibenarkan dapat membatalkan i’tikaf yang dilakukan.
Dengan mengetahui apa saja yang bukan amalan dianjurkan selama masa i’tikaf, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang tata cara yang baik dalam menjalankan ibadah i’tikaf. Semoga bermanfaat.