Setiap individu memiliki cara masing-masing dalam menyerap, memahami, dan menggunakan pengetahuan yang diperoleh. Proses pembelajaran ini kemudian menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa pengetahuan dapat disampaikan dan dipahami secara efektif. Dalam blog ini, kita akan fokus bagaimana memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan asas trikon.
Apa Itu Asas Trikon?
Asas Trikon atau Tri Cone Principle merupakan metode belajar yang dirancang berdasarkan tiga konsep penting: Visual, Auditory, dan Kinesthetic. Diadopsi dari model belajar VAK, asas trikon berfokus pada cara individu memproses informasi. Memahami cara individu belajar membantu dalam meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif.
Menerapkan Asas Trikon Dalam Pembelajaran
Sebagai pendidik atau individu yang ingin memperbaiki proses pembelajaran, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan asas trikon.
- Mencermati Cara Belajar – Sesuaikan metode pengajaran Anda berdasarkan preferensi belajar siswa, apakah itu visual, auditori, atau kinestetik. Misalnya, siswa visual mungkin memahami konsep terbaik melalui diagram dan ilustrasi, sedangkan siswa auditori mungkin merespons lebih baik ke instruksi verbal dan diskusi.
- Menggabungkan Beberapa Gaya Belajar – Terkadang, siswa mungkin menggunakan lebih dari satu gaya belajar. Dalam kasus ini, mencoba menggabungkan berbagai gaya belajar dalam satu sesi pengajaran dapat menjadi alat yang efektif. Misalnya, menunjukkan video (visual), berdiskusi tentang video tersebut (auditori), dan kemudian melakukan kegiatan yang terkait (kinestetik).
- Berpindah Gaya Belajar – Jika memungkinkan, berpindah gaya belajar dari waktu ke waktu juga membantu. Ini tidak hanya memfasilitasi semua jenis pelajar, tetapi juga merefresh metode pembelajaran sehingga tidak monoton.
Manfaat Asas Trikon untuk Pembelajaran
Menerapkan asas trikon dalam pendidikan dapat mendatangkan berbagai manfaat. Beberapa di antaranya, misalnya:
- Meningkatkan pemahaman. Menggunakan beragam gaya pembelajaran membuat materi lebih mudah dipahami, terlepas dari bagaimana siswa terbiasa mencerna informasi.
- Menyediakan variasi. Ini memberikan ketegangan yang lebih rendah dan pengalaman belajar yang lebih kaya.
- Memfasilitasi keterlibatan siswa. Dengan metode belajar yang disesuaikan dengan preferensi mereka, siswa lebih cenderung untuk berpartisipasi dan merasa terlibat dalam pembelajaran.
Membiasakan diri dan menerapkan asas trikon dalam proses pembelajaran mungkin membutuhkan sedikit usaha dan waktu. Namun, manfaat yang bisa diperoleh dalam jangka panjang membuatnya sangat sebanding. Ingatlah bahwa memahami dan memenuhi kebutuhan pembelajaran individu adalah salah satu faktor paling penting dalam mencapai tujuan pendidikan.