Menteri Luar Negeri Indonesia yang Ikut Menandatangani Deklarasi Bangkok

Deklarasi Bangkok, yang juga dikenal sebagai Deklarasi ASEAN, adalah puncak dari berbagai diskusi dan konferensi di kawasan Asia Tenggara. Dilakukan pada 8 Agustus 1967, deklarasi ini merupakan dasar pendirian ASEAN (Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara). Lambang resmi kelahiran organisasi kawasan ini diratifikasi dan ditandatangani oleh lima negara pendiri, termasuk Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia pada saat itu, Adam Malik, merupakan salah satu tanda tangan utama dalam dokumen sejarah tersebut.

Peran Adam Malik dalam Deklarasi Bangkok

Adam Malik, lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917, dan meninggal pada 5 September 1984. Dia adalah seorang jurnalis yang kemudian masuk ke dunia politik. Malik memegang peran penting dalam diplomasi Indonesia dan perdamaian internasional.

Dalam jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia (1966-1977), Malik adalah bagian dari momentum diplomasi penting. Dia adalah penandatangan Deklarasi Bangkok tahun 1967, yang memungkinkan berdirinya ASEAN. Ia menjadi perwakilan Indonesia yang mematok tujuan, visi, dan prinsip ASEAN, yang berfokus pada kerja sama ekonomi, kemajuan sosial, dan stabilitas politik di kawasan. Dalam perannya, Malik memastikan Indonesia memiliki suara yang kuat dan berpengaruh dalam organisasi regional ini.

Mandalika Declaration dan Legacy Adam Malik

Adam Malik tidak hanya dikenal karena perannya dalam Deklarasi Bangkok. Pada 1976, berada di bawah kepemimpinannya sebagai Menteri Luar Negeri, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Puncak ASEAN keempat di wilayah Mandalika, Lombok, Indonesia. Hasil konferensi bersejarah ini disebut “Mandalika Declaration”, yang berfokus pada penyelesaian konflik damai dan peningkatan kerjasama ASEAN.

Selain peran pentingnya dalam sejarah ASEAN, Adam Malik juga dikenal sebagai politisi dan diplomat berpengaruh di Indonesia. Pada 1978, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-3.

Dalam memperingati peran dan kontribusi Adam Malik dalam hubungan internasional dan regional, Gedung MPR/DPR RI di Jakarta dinobatkan namanya sebagai Gedung Nusantara dengan nama lengkap Gedung Nusantara Adam Malik.

Dari Diskusi ke Deklarasi, dan legasi diplomatik yang ditinggalkannya, sosok seperti Adam Malik merupakan bagian integral dari sejarah diplomasi Indonesia. Peranannya dalam menandatangani Deklarasi Bangkok tidak hanya membawa Indonesia ke panggung ASEAN, tetapi juga membuka jalan bagi kerja sama regional yang lebih luas dan integrasi yang lebih dalam di kawasan Asia Tenggara.

Leave a Comment