5 Bagaimana Filsafat Pendidikan Esensialisme Memandang Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran

Esensialisme adalah filsafat pendidikan yang berpegang teguh pada prinsip bahwa siswa seharusnya diajarkan pengetahuan dasar, fundamental, atau esensial. Filsafat ini sangat menegaskan pembelajaran pengetahuan tradisional seperti membaca, menulis, berhitung, dan pengetahuan umum.

Peran Guru dalam Esensialisme

Dalam filsafat pendidikan esensialisme, peran guru sangat signifikan dan berpusat. Pasalnya, guru dianggap sebagai otoritas utama dalam proses pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa poin bagaimana esensialisme memandang peran guru:

  1. Pemberi Ilmu: Guru dalam pandangan esensialisme adalah sumber pengetahuan. Mereka bertugas untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada siswa.
  2. Berdiri sebagai Otoritas: Guru diharapkan memantapkan diri sebagai otoritas di dalam kelas. Mereka mendikte materi yang perlu dipelajari dan menetapkan standar yang perlu dicapai oleh siswa.
  3. Fasilitator Kegiatan Belajar Mengajar: Guru bukan hanya sekadar pemberi ilmu, tetapi juga bertugas sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar. Mereka membantu siswa menavigasi melalui materi ajar dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk memahami konsep.
  4. Mendorong Pencapaian: Guru memfasilitasi dan mendorong siswa untuk mencapai standar akademik yang telah ditentukan. Bagi esensialisme, pencapaian ini penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia nyata.
  5. Penegak Disiplin: Sebagai otoritas dalam kelas, guru juga berperan sebagai penegak disiplin. Lingkungan belajar yang terstruktur dan disiplin dianggap penting bagi proses pembelajaran efektif.

Sebagai penutup, peran guru dalam filsafat pendidikan esensialisme sangat sentral dan otoritatif. Mereka adalah pemberi pengetahuan, otoritas dalam kelas, fasilitator belajar, pendorong pencapaian, dan penegak disiplin. Dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan produktif, guru memiliki peran penting sebagai poros pendidikan.

Leave a Comment