Salah satu bentuk latihan daya tahan yang dilakukan dengan lari yang diselingi dengan waktu istirahat sebagai intervalnya adalah latihan interval atau dikenal juga sebagai interval training. Interval training merupakan latihan yang menggunakan metode pemulihan atau jeda antara setiap rangkaian latihan yang cukup intens.
Interval training biasanya melibatkan serangkaian latihan fisik berat yang diikuti oleh periode istirahat atau aktivitas ringan, sebelum mencapai latihan fisik berat berikutnya. Salah satu contoh paling populer dari interval training adalah lari interval.
Lari interval adalah teknik lari yang melibatkan penggabungan antara lari cepat dan lambat. Dalam latihan ini, seseorang akan berlari dengan kecepatan maksimal dalam jangka waktu tertentu, diikuti oleh periode lari lambat atau jogging untuk pemulihan. Latihan ini dapat membantu meningkatkan kecepatan dan daya tahan seseorang dalam lari jarak jauh atau marathon.
Interval training, termasuk latihan lari interval, memberikan sejumlah manfaat. Hal ini dapat membantu meningkatkan kebugaran fisik dan daya tahan seseorang dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, latihan ini terbukti efektif dalam membakar lebih banyak kalori dan meningkatkan metabolisme lebih efisien dibandingkan dengan latihan aerobik berkelanjutan.
Meski sangat bermanfaat, perlu diketahui bahwa interval training, seperti lari interval, dapat memberikan beban yang cukup berat pada jantung dan otot badan. Oleh karena itu, latihan ini mungkin tidak cocok untuk orang-orang dengan masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung. Adalah sangat penting untuk melakukan pemanasan sebelum memulai latihan dan pendinginan setelahnya untuk mencegah cedera.
Untuk memastikan keamanan dan efektivitas latihan, disarankan untuk melakukan latihan interval di bawah pengawasan profesional atau setelah berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis.