Salah satu pemicu utama dari Revolusi Perancis adalah adanya sistem feodal yang membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yaitu aristokrat (First Estate), klerus (Second Estate), dan rakyat jelata (Third Estate). Ini menghasilkan ketidakadilan sosial dan ekonomi yang mendalam, yang kemudian menjadi katalis untuk revolusi.
Pada abad ke-18, Perancis masih menganut sistem feodal yang memposisikan kaum aristokrat dan klerus di puncak piramida sosial, sementara rakyat jelata membentuk bagian terbesar dan paling bawah dari struktur tersebut. Aristokrat dan klerus adalah kelompok paling kecil dalam masyarakat, namun mereka memiliki hampir seluruh kekayaan dan kekuasaan di negara tersebut. Dalam konteks ini, feodalisme dapat dilihat sebagai sistem yang secara himpunan tujuan dibangun untuk melayani kepentingan segelintir orang, pada saat yang sama mendiskriminasi sebagian besar populasi.
Keberadaan sistem feodal dan pembagian kelas sosial ini memicu ketegangan dan frustrasi di kalangan rakyat jelata, yang menjadi berat dengan adanya derita ekonomi dan pajak yang tinggi. Sementara kaum aristokrat dan klerus dibebaskan dari beban pajak, rakyat jelata dituntut untuk membayar pajak yang semakin meningkat untuk menopang biaya-biaya negara. Ini menambah beban mereka yang sudah dalam kondisi kesulitan ekonomi.
Ketika pemerintahan Louis XVI tidak mampu menangani krisis ekonomi dan keuangan yang melanda negara, frustrasi dan kemarahan rakyat jelata semakin memuncak. Mereka mulai menuntut perubahan, dan Revolusi Perancis menjadi puncak dari ketegangan sosial dan ekonomi tersebut.
Revolusi Perancis secara efektif mengakhiri sistem feodalisme di Perancis. Konstitusi Perancis 1791 mencabut hak-hak istimewa kaum penguasa dan klerus. Begitu juga Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara yang dikeluarkan oleh Majelis Nasional pada 1789 memberikan warganegara hak-hak yang sama.
Sebagai hasilnya, muncul kelas berpendapatan sedang yang baru, dikenal sebagai borjuasi, yang memainkan peran penting dalam perekonomian dan politik Perancis setelah revolusi. Walaupun demikian, tidak semua permasalahan dapat terselesaikan dan revolusi tersebut juga mendorong timbulnya konflik dan pergolakan lebih lanjut dalam masyarakat Perancis.
Untuk datail lebih lanjut, bisa dikunjungi tautan berikut:: (https://www.britannica.com/place/France/The-abolition-of-feudalism): (https://www.historyhit.com/the-6-main-causes-of-the-french-revolution/): (https://www.history.com/topics/european-history/french-revolution): (https://www.britannica.com/event/French-Revolution). Semoga ini menjawab pertanyaan Anda.