Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat agar memiliki posisi tawar adalah dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Pengertian subjek pembangunan disini adalah memposisikan masyarakat sebagai pelaku utama dan pusat dari suatu proses pembangunan. Masyarakat tidak hanya menjadi objek atau sasaran dari suatu program, akan tetapi mereka dituntut untuk aktif dan berpartisipasi secara langsung dalam setiap tahapan perencanaan hingga pelaksanaan program pembangunan.
Pemberdayaan ini melibatkan berbagai aspek; ekonomi, politik, sosial, bahkan budaya. Dalam konteks ekonomi, masyarakat diberdayakan untuk menjadi pelaku ekonomi yang bisa mandiri dan berdaya saing dalam pasar ekonomi lokal maupun nasional. Sementara dalam aspek politik, masyarakat diajarkan untuk berpatisipasi aktif dalam menentukan arah kebijakan publik yang akan mempengaruhi mereka.
Dalam implementasinya, pemberdayaan masyarakat bisa diaplikasikan melalui berbagai metode dan pendekatan, seperti Rapid Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Appraisal (PRA). Semua metode tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan ruang kepada masyarakat untuk mengambil bagian dan memiliki posisi tawar dalam proses pengambilan keputusan, baik dalam konteks sosial, politik, ekonomi maupun lingkungan.
Dalam konteks sosial, dosenppkn menjelaskan bahwa pemberdayaan ditujukan untuk mengembangkan rasa otonomi dan kepercayaan diri, serta bertindak secara individu dan kolektif untuk mengubah hubungan sosial dan institusi yang mengecualikan orang miskin dan menjaga mereka dalam kemiskinan.
Sebagai subjek pembangunan, masyarakat juga perlu diberdayakan dalam memegang kendali informasi. Akses informasi yang baik dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan pengetahuan mereka tentang berbagai isu, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih baik dan memiliki posisi tawar yang lebih baik.
Dengan membuat masyarakat sebagai subjek pembangunan, upaya pemberdayaan masyarakat akan menjadikan mereka sebagai pelaku yang aktif dan punya peran dalam proses pembangunan, bukan semata sebagai objek yang pasif. Hal ini akan memberi mereka posisi tawar yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai isu dan tantangan pembangunan di masa depan.
Semua upaya pemberdayaan ini tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat itu sendiri. Masing-masing memiliki peran penting dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk pemberdayaan masyarakat.