Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda “di bawah ini yang bukan merupakan rukun khutbah yang harus dilakukan oleh khotib ketika sedang berkhutbah”. Untuk menjawab hal ini, perlu adanya pemahaman yang mendasar terkait rukun khutbah.
Rukun khutbah adalah elemen-elemen yang harus ada dalam sebuah khutbah. Salah satu sumber menyebutkan bahwa ada lima rukun dalam khutbah Jumat: memuji kepada Allah, membaca shalawat kepada Rasulullah, berwasiat tentang ketakwaan (ketiga fardlu ini wajib ada pada dua khutbah), membaca ayat yang dapat dipahami pada salah satu khutbah, dan mendoakan kaum Mukminin dan Mukminat pada khutbah kedua.
Namun, ada banyak hal yang dilakukan khotib dalam khutbah yang sebenarnya bukan termasuk rukun. Misalnya, khotib sering kali memberikan ceramah atau diskusi keagamaan selama khutbah, namun ini bukan merupakan suatu rukun. Begitu pula dengan interaksi dengan jamaah, seperti menyapa jamaah atau menanyakan kabar mereka, keduanya bukan merupakan rukun dari khutbah. Tindakan-tindakan ini adalah bagian dari proses dan budaya khutbah, namun bukan bagian esensial yang harus dilakukan khotib.
Selain itu, khotib sangat disarankan untuk mempersiapkan khutbahnya dengan baik dan memberikan pesan yang jelas dan mudah dimengerti oleh jamaah. Namun, ini juga bukanlah rukun khutbah. Menyampaikan khutbah dengan suara keras atau menggunakan mikrofon juga ditujukan agar khutbah dapat didengar oleh semua jamaah, namun ini juga bukan merupakan rukun khutbah.
Dalam konteks yang lebih luas, khotib juga sering melakukan banyak hal yang mendukung atau melengkapi khutbah, namun bukan merupakan rukun khutbah. Misalnya, berdoa sebelum dan setelah khutbah, berkomunikasi dengan jamaah sebelum dan setelah khutbah, dan melakukan persiapan fisik seperti berpakaian rapi. Semua ini penting untuk khutbah, namun bukan merupakan rukun khutbah.
Dalam hal ini, yang perlu ditekankan adalah bahwa rukun khutbah merupakan elemen-elemen minimal yang harus ada dalam sebuah khutbah. Ketika khotib melakukan sesuatu yang bukan merupakan rukun khutbah, itu tidak berarti bahwa apa yang ia lakukan adalah salah atau tidak penting. Sebaliknya, banyak dari tindakan-tindakan ini sangat penting untuk memastikan bahwa khutbah berjalan lancar dan bermanfaat bagi jamaah.