Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda sebaik mungkin. Dalam Islam, keyakinan akan adanya hari kiamat atau akhirat memiliki peranan yang sangat penting. Konsep ini seringkali menjadi motivasi bagi umat manusia untuk selalu berada dalam jalur yang benar, berbuat baik pada sesama, serta menjalankan perintah dan larangan Allah. Mereka yang memiliki keyakinan kuat akan adanya hari kiamat biasanya menunjukkan sikap hati-hati dalam berbicara dan bertingkah laku, serta berusaha untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama.
Namun, pada zaman modern ini, banyak individu yang perilaku dan sikapnya tidak mencerminkan keyakinan mereka terhadap hari kembali ini. Berikut adalah beberapa perilaku dan sikap yang tidak mencerminkan iman kepada hari akhir:
- Takut mati: Orang yang memiliki iman yang kuat terhadap akhirat tidak takut untuk meninggalkan dunia ini. Mereka memahami bahwa mati bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru merupakan awal dari kehidupan yang sebenarnya.
- Materialistis: Orang yang terlalu mementingkan dunia dan mengabaikan akhirat biasanya tidak memiliki keyakinan yang kuat akan adanya hari kiamat. Mereka lebih memprioritaskan pencapaian material dan status sosial ketimbang kesejahteraan rohani.
- Melakukan perbuatan dosa tanpa rasa bersalah: Hal ini juga merupakan tanda bahwa seseorang tidak memiliki keyakinan yang kuat akan adanya hari pembalasan. Orang beriman sejati akan merasa bersalah jika melakukan perbuatan dosa.
- Tidak berdoa atau beribadah: Ini adalah perilaku lain yang dapat menunjukkan bahwa seseorang tidak percaya akan adanya kehidupan setelah mati. Orang-orang yang percaya akan adanya hari kiamat biasanya akan menghabiskan waktu mereka untuk berdoa dan beribadah.
Dalam melakukan berbagai perilaku dan sikap, seorang Muslim seharusnya selalu diingatkan oleh keyakinan akan adanya hari kiamat. Sebab, pada saat itu, semua amal perbuatannya di dunia akan diperhitungkan dan menjadi penentu tempat kembali mereka di akhirat.