Sebagai bangsa Indonesia, menjunjung tinggi harkat dan martabat adalah prinsip fundamental yang menjadi landasan moral dalam pergaulan sosial. Hal ini juga menjadi bagian dari hak asasi manusia yang harus dihormati oleh setiap individu, tanpa memandang ras, agama, gender, atau latar belakang sosial. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Tetapi, apa yang terjadi apabila kita, sebagai bangsa Indonesia, tidak dapat menjunjung tinggi harkat, derajat, dan martabat tersebut?
Pertama, dapat menimbulkan perpecahan dan diskriminasi sosial. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku, agama, dan budaya. Bila harkat dan martabat tidak dihargai, hal ini dapat memicu konflik sosial dan perpecahan, karena masing-masing individu atau kelompok merasa tidak dihargai dan diakui keberadaannya.
Kedua, akan merusak nilai-nilai luhur Pancasila dan konstitusi negara. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Jika kita tidak menjunjung tinggi harkat dan martabat, maka nilai-nilai luhur Pancasila tersebut akan terancam.
Ketiga, bisa mempengaruhi pembangunan nasional. Menjunjung tinggi harkat dan martabat adalah bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika ini tidak terjadi, maka pembangunan nasional akan terhambat dan tidak efektif.
Dengan demikian, sangat penting bagi kita semua untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat, demi menjaga kerukunan dan keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Kita harus selalu menjaga sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan konstitusi negara.