Perbedaan budaya yang ada pada peserta didik merupakan sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh guru dan sekolah dalam proses pembelajaran. Budaya adalah cara hidup yang dibentuk oleh nilai, norma, kepercayaan, bahasa, dan tradisi yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat. Budaya mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan bertindak seseorang, termasuk dalam hal belajar. Oleh karena itu, perbedaan budaya yang ada pada peserta didik dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran di sekolah, baik secara positif maupun negatif.
Secara positif, perbedaan budaya yang ada pada peserta didik dapat menjadi sumber kekayaan dan keragaman dalam pembelajaran. Peserta didik yang berasal dari budaya yang berbeda dapat saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan perspektif yang berbeda, sehingga memperluas wawasan dan pemahaman mereka. Perbedaan budaya juga dapat meningkatkan rasa toleransi, penghargaan, dan kerjasama antara peserta didik, guru, dan sekolah. Dengan demikian, perbedaan budaya dapat menjadi aset yang dapat meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran.
Secara negatif, perbedaan budaya yang ada pada peserta didik dapat menjadi sumber konflik dan kesulitan dalam pembelajaran. Peserta didik yang berasal dari budaya yang berbeda dapat mengalami kesenjangan, ketidaksesuaian, atau ketidakcocokan dengan kurikulum, metode, atau lingkungan pembelajaran yang disajikan oleh guru atau sekolah. Perbedaan budaya juga dapat menimbulkan rasa asing, tidak nyaman, atau tidak percaya diri pada peserta didik, sehingga menghambat partisipasi dan prestasi mereka. Selain itu, perbedaan budaya dapat menimbulkan rasa prasangka, diskriminasi, atau pelecehan antara peserta didik, guru, atau sekolah. Dengan demikian, perbedaan budaya dapat menjadi hambatan yang dapat menurunkan kualitas dan hasil pembelajaran.
Untuk mengatasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari perbedaan budaya yang ada pada peserta didik, guru dan sekolah perlu melakukan beberapa langkah, antara lain:
- Mengadopsi pendekatan yang inklusif, yaitu pendekatan yang mengakui, menghargai, dan merayakan perbedaan budaya yang ada pada peserta didik, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan potensi mereka.
- Menyesuaikan kurikulum, metode, dan lingkungan pembelajaran dengan keberagaman budaya yang ada pada peserta didik, sehingga dapat memenuhi kebutuhan, minat, dan potensi mereka, serta menghindari kesenjangan, ketidaksesuaian, atau ketidakcocokan yang dapat menghambat pembelajaran.
- Meningkatkan kompetensi guru dalam hal keberagaman budaya, yaitu kemampuan guru untuk memahami, menghargai, dan berinteraksi dengan peserta didik yang berasal dari budaya yang berbeda, serta mengembangkan strategi dan teknik yang efektif untuk mengajar mereka.
- Mendorong partisipasi dan keterlibatan keluarga dan masyarakat dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menjalin komunikasi, kerjasama, dan kemitraan yang baik antara guru, sekolah, keluarga, dan masyarakat, serta menghormati dan memanfaatkan sumber daya dan dukungan yang ada di lingkungan peserta didik.
Perbedaan budaya yang ada pada peserta didik berpengaruh terhadap proses pembelajaran di sekolah, baik secara positif maupun negatif. Untuk mengatasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari perbedaan budaya, guru dan sekolah perlu melakukan beberapa langkah, antara lain mengadopsi pendekatan yang inklusif, menyesuaikan kurikulum, metode, dan lingkungan pembelajaran, meningkatkan kompetensi guru, dan mendorong partisipasi dan keterlibatan keluarga dan masyarakat.