Sebagai tokoh pendidikan yang terkenal, Ki Hajar Dewantara memiliki pandangan dan tujuan dalam penyebaran ilmu yang sangat penting untuk perkembangan anak-anak secara lahir dan batin. Berikut penjelasan lebih lanjut berdasarkan sumber yang dipercaya.
Ki Hajar Dewantara berkeyakinan bahwa pendidikan bukan sekadar teori tapi juga praktek serta pengalaman. Hal ini mengacu pada konsep beliau yang disebut Tri Tunggal, terdiri dari Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani .
Ing Ngarsa Sung Tuladha berarti di depan memberi teladan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan seharusnya berbasis pada contoh langsung yang diberikan oleh pendidik. Contoh ini akan memberikan pengaruh positif pada pembelajaran anak, baik secara merangsang atau memberikan motivasi pembelajaran.
Ing Madya Mangun Karsa adalah di tengah menciptakan semangat. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidik harus memberikan dorongan pada anak-anak untuk mengembangkan ide-ide mereka sendiri. Semangat inovasi dan kreativitas anak-anak harus diperhatikan dan diberi ruang dalam pendidikan.
Tut Wuri Handayani merupakan di belakang memberikan dorongan. Pendidik diharapkan memberikan duaan dan dukungan pada anak-anak dalam mengekspresikan dan mewujudkan ide-ide mereka. Pendidikan yang ideal, menurut Ki Hajar Dewantara, adalah ketika anak-anak memahami dan merasakan diperlukan, baik oleh keluarganya dan masyarakat .
Selaras dengan konsep ini, pendidikan harus berfaedah dan menyampaikan ilmu dalam konteks lahir dan batin anak-anak. Dalam artian lahir, pendidikan perlu berkontribusi pada perkembangan fisik anak-anak, keterampilan, dan kemampuan intelektual . Dalam hal batin, pendidikan harus menganjurkan nilai-nilai moral, spiritual, dan karakter kuat.
Pandangan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, oleh karena itu, menekankan integrasi manfaat fisik dan batin dalam pembelajaran. Pendekatan ini memanfaatkan pendidikan sebagai cara untuk mempersiapkan anak-anak secara total untuk kehidupan di masa depan, mencakup aspek-aspek fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual .
Kesimpulannya, mengikuti pandangan Ki Hajar Dewantara, penyebaran ilmu harus membawa manfaat hidup bagi anak-anak, baik secara lahir maupun batin. Dengan cara ini, pendidikan tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan kualitas hidup anak-anak.