Proses yang dilalui sebuah es batu saat perlahan berubah menjadi air disebut proses peleburan atau lebih dikenal dengan proses mencair. Es batu merupakan contoh zat padat yang jika dibiarkan pada suhu ruangan, akan mengalami kenaikan suhu dan lama-kelamaan akan berubah menjadi zat cair, yaitu air.
Perubahan ini terjadi karena adanya peningkatan energi yang diterima oleh molekul es batu. Secara fisika, es batu dianggap sebagai zat padat karena molekul-molekulnya bergerak lambat dan saling tertarik satu sama lain, yang membuat struktur mereka tetap.
Saat es ditempatkan di suhu ruangan, es menerima energi dalam bentuk panas dari lingkungan. Energi ini kemudian ditransfer ke molekul es, yang menyebabkan mereka bergerak lebih cepat. Akibat pergerakan ini, ikatan antara molekul menjadi lebih lemah dan mulai terputus. Ini menyebabkan molekul es dapat bergerak lebih bebas dan membuat struktur es menjadi kurang tetap, yang pada akhirnya berubah menjadi cair.
Selama proses peleburan, suhu es tetap konstan sampai seluruh es telah meleleh. Hal ini menunjukkan bahwa energi yang ditambahkan ke es digunakan untuk memutuskan ikatan antara molekul, bukan untuk meningkatkan suhu.
Pada akhirnya, efek pemanasan ini mengubah es batu menjadi air. Proses ini dikenal sebagai proses pencairan atau peleburan.
Dalam merangkum, proses perubahan es batu menjadi air adalah proses peleburan atau pencairan, yaitu saat suatu zat padat menerima cukup energi dalam bentuk panas dari lingkungan sekitarnya sehingga molekulnya bergerak cukup cepat untuk memecah ikatan antar molekul dan memasuki fase cair.
Secara umum, perubahan fase adalah fenomena fisik yang penting yang mencakup berbagai proses seperti pencairan, pemadatan, penguapan, dan sublimasi. Proses-proses ini memainkan peran sentral dalam berbagai fenomena alam dan teknologi, seperti siklus air di alam dan teknik pendinginan.