Proses pertumbuhan embrio ayam di dalam telur merupakan salah satu fenomena alam yang menakjubkan. Embrio ayam berkembang selama 21 hari sebelum menetas, dan perubahan yang terjadi di dalam telur ini merupakan salah satu keajaiban alam terbesar .
Pada hari pertama dari masa inkubasi, embrio ayam akan melewati proses pembentukan garis primitif, yang merupakan sumbu panjang embrio . Pada hari keempat, terbentuk tiga lapisan tunas yang akan menghasilkan organ-organ tubuh embrio . Pada hari kelima, embrio akan memanjang dan jantung mulai terbentuk bersamaan dengan pembentukan pembuluh darah . Sepanjang proses ini, embrio mengandalkan cadangan makanan yang tersimpan di dalam telur sebagai sumber energi utama untuk dapat tumbuh dan berkembang .
Cadangan makanan embrio ayam sebelum menetas adalah kuning telur, yang mampu memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi embrio selama proses perkembangan di dalam telur . Kuning telur ini terdiri dari sejumlah nutrisi penting, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral, yang semuanya sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio ayam yang sehat .
Selama proses perkembangan di dalam telur, embrio akan mengonsumsi sempalan kuning telur ini melalui sistem pencernaan yang sedang berkembang . Pada tahap awal perkembangan, sempalan kuning telur ini akan tersambung ke embrio melalui sistem peredaran darah, yang membantu embrio untuk mengakses nutrisi yang ada di dalam kuning telur . Seiring dengan perkembangan embrio, kuning telur akan semakin menyusut, sejalan dengan pertumbuhan embrio dan tingkat konsumsi nutrisi yang dibutuhkan .
Ketika embrio ayam hampir siap untuk menetas, mereka akan memulai proses metilasi, yang memungkinkan mereka mempersiapkan tubuh mereka untuk kehidupan di luar telur . Metilasi adalah suatu proses yang melibatkan perubahan fungsi beberapa protein yang ada dalam tubuh embrio, yang akan membantu dalam proses adaptasi dari kehidupan di dalam telur ke kehidupan di luar telur . Pada tahap ini, embrio akan mulai bergerak dan mengaktifkan otot-otot tubuh mereka, yang nantinya akan membantu mereka dalam menetas dari cangkang telur .
Saat embrio ayam akhirnya menetas, mereka sudah mampu melakukan kegiatan dasar, seperti berdiri, berjalan, dan mencari makan sendiri . Kuning telur yang tersisa dari proses perkembangan di dalam telur ini akan diserap ke dalam tubuh anak ayam sebelum menetas, memberikan mereka cadangan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk melakukan semua aktivitas ini . Cadangan makanan ini cukup untuk anak ayam bertahan beberapa jam pertama setelah menetas, sebelum mereka mulai mencari makanan di lingkungan mereka .
Dalam kesimpulannya, cadangan makanan anak ayam sebelum menetas terdiri dari kuning telur yang kaya akan nutrisi, sebagai sumber energi dan nutrisi yang penting selama proses pertumbuhan di dalam telur . Proses ini membantu mempersiapkan embrio ayam untuk kehidupan di luar telur, memberikan mereka energi yang diperlukan dan kecakapan fisik untuk bertahan hidup di lingkungan baru mereka .