Kimia hijau adalah pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan bahaya yang diakibatkan oleh zat kimia terhadap lingkungan, termasuk manusia. Kimia hijau memiliki 12 prinsip yang menjadi pedoman dalam melakukan aktivitas kimia yang berkelanjutan. Salah satu prinsip yang penting adalah menggunakan bahan baku terbarukan sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui secara alami atau dapat diperbaharui dengan proses tertentu. Bahan baku terbarukan merupakan komponen penting dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan yang mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang terbatas.
Bahan baku terbarukan adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan cepat melalui siklus alami. Artinya, bahan baku ini bisa digunakan secara berkesinambungan tanpa takut kehabisan. Contoh bahan baku terbarukan meliputi sinar matahari, angin, air, biomassa, dan panas bumi. Bahan baku terbarukan menawarkan beberapa manfaat, antara lain:
- Mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Bahan baku terbarukan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti bahan bakar fosil yang merupakan penyumbang utama pemanasan global.
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahan baku terbarukan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani, dan mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan di mana sumber daya ini berasal.
- Menjaga keanekaragaman hayati. Bahan baku terbarukan dapat membantu melestarikan keanekaragaman hayati dengan mengurangi penggundulan hutan, degradasi lahan, dan pencemaran air.
Bahan baku terbarukan dapat diaplikasikan dalam berbagai sektor kehidupan, seperti energi, transportasi, dan industri. Beberapa contoh penerapan bahan baku terbarukan adalah sebagai berikut:
- Energi. Bahan baku terbarukan dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik, panas, dan dingin melalui berbagai teknologi, seperti panel surya, turbin angin, pembangkit hidroelektrik, biogas, dan panas bumi. Energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang semakin langka dan mahal.
- Transportasi. Bahan baku terbarukan dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar kendaraan, seperti bioetanol, biodiesel, biogas, dan bahan bakar hidrogen. Bahan bakar terbarukan dapat mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
- Industri. Bahan baku terbarukan dapat digunakan untuk menghasilkan bahan kimia, bahan bangunan, kertas, tekstil, plastik, dan produk lainnya yang biasanya dibuat dari bahan baku fosil. Bahan terbarukan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh bahan kimia sintetis.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip menggunakan bahan baku terbarukan berkontribusi pada kimia hijau dengan cara mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh bahan kimia sintetis. Bahan baku terbarukan juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan bahan baku terbarukan sejalan dengan tujuan kimia hijau untuk menciptakan produk dan proses kimia yang aman, efisien, dan berkelanjutan.