Ketika kita berbicara tentang software, secara umum mereka dibagi menjadi dua kategori besar: software open source dan software commercial. Open source adalah software yang lisensinya memungkinkan siapa saja untuk melihat, merubah, dan mendistribusikan kode sumbernya. Sebaliknya, software commercial adalah software yang dikembangkan oleh perusahaan atau individu dengan tujuan mencapai keuntungan komersial. Software ini dijual atau dilisensikan kepada pengguna, dan pengguna tidak diizinkan untuk memodifikasi atau mendistribusikan ulang software tanpa izin dari pembuatnya.
Berikut ini beberapa contoh software yang masuk ke dalam kategori commercial:
1. Microsoft Office
Paket aplikasi perkantoran ini telah menjadi standar dalam dunia bisnis. Termasuk dalam paket ini banyak program yang digunakan secara luas seperti Word, Excel, PowerPoint, dan Outlook. Microsoft Office biasanya dijual dengan model lisensi, yang berarti pengguna harus membayar untuk dapat menggunakan software ini.
2. Adobe Creative Suite
Adobe Creative Suite adalah suite aplikasi yang dikembangkan oleh Adobe Systems untuk desain grafis, editing video, pembuatan web, dan lainnya. Termasuk dalam suite ini adalah Photoshop, Illustrator, InDesign, dan After Effects. Begitu juga seperti Microsoft Office, Adobe Creative Suite dijual dengan model lisensi.
3. AutoCAD
AutoCAD adalah software desain 2D dan 3D yang sangat populer di kalangan insinyur dan arsitek. Dikembangkan oleh Autodesk, software ini digunakan untuk membuat model rinci dan penggambaran teknis berbasis CAD.
4. Windows Operating System
Sistem operasi dari Microsoft ini adalah sistem operasi komersial yang paling banyak digunakan. Dari Windows XP hingga Windows 10, setiap rilis besar memerlukan pembelian atau upgrade lisensi.
Ada banyak software lain yang bersifat commercial, dan setiap software memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Namun, yang paling penting adalah untuk memilih software yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.