Pulau Sulawesi terletak di Indonesia dan merupakan salah satu dari banyak pulau yang membentuk kepulauan yang luas. Pulau ini dikenal karena keanekaragaman hayati yang unik dan menakjubkan, yang mencakup flora dan fauna endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia. Salah satu aspek yang paling menarik tentang kehidupan liar di Sulawesi adalah bahwa fauna yang ada di sini merupakan peralihan antara fauna Oriental dan Australia. Hal ini dikemukakan oleh Alfred Russell Wallace, ilmuwan dan naturalis yang melakukan penelitian ekstensif di kepulauan Indonesia pada abad ke-19.
Fauna Oriental mencakup wilayah seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, yang dikenal sebagai wilayah biogeografis Wallacea yang mencakup Sulawesi. Fauna jenis ini memiliki beberapa karakteristik umum, seperti adanya mamalia besar seperti gajah, banteng, dan badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada, sementara berbagai macam primata juga bisa ditemukan.
Sementara itu, fauna Australia mencakup sebagian besar hewan yang berkembang biak di benua Australia, serta pulau-pulau terdekat seperti Tasmania dan Papua Nugini. Ciri khas fauna Australia termasuk marsupial seperti kanguru, koala, dan wallaby, serta monotrem seperti platypus dan echidna, adapun reptil seperti kadal, ular dan buaya juga ada.
Pulau Sulawesi menampilkan fauna peralihan dari kedua wilayah tersebut, dengan beberapa hewan yang seolah “bercampur” antara karakteristik fauna Oriental dan Australia. Beberapa contoh fauna unik yang dapat ditemukan di Sulawesi termasuk Anoa (dikenal sebagai kerbau bertanduk pendek), yang menggabungkan karakteristik kerbau Asia (Oriental) dengan ukuran kecil yang khas dari padang rumput Australia. Mamalia endemik Sulawesi lainnya yang menunjukkan karakteristik gabungan antara fauna Oriental dan Australia meliputi babirusa dan tarsius.
Selain spesies mamalia unik tersebut, Pulau Sulawesi juga merupakan rumah bagi beberapa jenis burung yang menarik dan endemik. Misalnya, kakatua Kukila Sulawesi merupakan salah satu dari beberapa jenis burung yang menunjukkan kekhasan fauna peralihan dengan ciri gabungan dari burung kakatua Australis dan burung beo Oriental.
Fenomena ini sangat penting dalam bidang biogeografi, karena menunjukkan bagaimana spesies dan ekosistem yang berbeda dapat saling mempengaruhi dan membentuk satu sama lain sepanjang waktu. Dalam kasus Sulawesi, percampuran antara fauna Oriental dan Australia yang dijumpai di pulau ini dapat dianggap sebagai bukti kekuatan evolusi dan adaptasi dalam menciptakan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Pendapat mengenai peralihan fauna antara Oriental dan Australia di pulau Sulawesi merupakan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang bagaimana kehidupan di Bumi berevolusi dan beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah. Selain itu, keanekaragaman hayati yang dapat ditemukan di pulau ini menunjukkan pentingnya pelestarian ekosistem dan upaya konservasi untuk melindungi kekayaan hayati yang luar biasa ini untuk masa depan kita.
Dengan memahami peran Sulawesi dalam konteks peralihan fauna antara Oriental dan Australia, kita dapat menghargai keunikan pulau ini dan pentingnya pelestarian lingkungan agar kita dapat melanjutkan penelitian dan penemuan lebih lanjut tentang fenomena biogeografi yang menarik ini.