Puisi yang Anda berikan tadi adalah contoh dari jenis pantun yaitu “pantun jenaka”. Pantun ini cenderung memiliki isi atau pesan yang bersifat humoris atau lucu – seperti dalam pantun yang Anda sampaikan di atas, bagaimana kacang goreng dan kue tape adalah hal yang menggugah selera tetapi disandingkan dengan tembok yang sudah bersih dan tak ingin ada coretan lagi.
Pantun merupakan bentuk puisi Melayu yang berfungsi untuk mengungkapkan gagasan dan emosi yang kompleks, dibagi menjadi dua bagian utama yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pembuka pantun yang tidak terkait secara langsung dengan isi, sementara isi (dua baris setelahnya) merupakan pesan utama yang ingin disampaikan oleh penulis pantun. Dalam pantun Anda, “kacang goreng enak dimakan kue tape diberi ragi” mungkin bisa dianggap sebagai bagian sampiran dan “kalau tembok sudah dibersihkan jangan ada coretan lagi” sebagai isi pantunnya.
Pantun sendiri mempunyai berbagai varian, termasuk pantun jenaka (lucu), pantun teka-teki, pantun nasihat dan sebagainya. Pantun jenaka, seperti pantun di atas, biasanya dibuat untuk hiburan dan memiliki rima akhir yang lucu atau provokatif. Dalam hal ini, pesan yang disampaikan sepertinya adalah dalam konteks lucu bagaimana kita membandingkan kenikmatan makan kacang goreng dan kue tape dengan kebersihan sebuah tembok yang tak ingin ada coretan.
Misalnya, analogi dari “kacang goreng enak dimakan” dan “kue tape diberi ragi” ini adalah bentuk penyampaian bahwa sesuatu itu enak atau menarik (dalam konteks makanan), dan apabila sesuatu itu bagus, kita tidak ingin ada yang merusaknya, sama seperti “kalau tembok sudah dibersihkan jangan ada coretan lagi”. Ini seolah-olah merupakan pesan implisit untuk menjaga dan merawat apa yang sudah baik dan ‘enak’ dalam hidup ini.
Sebagai catatan tambahan, pantun tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari tradisi lisan Melayu dan pantun empat kerat adalah yang paling umum. Pantun ini memiliki skema rima a-b-a-b, dimana setiap dua baris berikutnya akan memiliki rima yang sama. Pada pantun Anda, ‘ragi’ dan ‘lagi’ adalah rima yang sama yang membuat struktur pantun ini menjadi lebih jelas.