Dalam ranah etika dan moral, konsep yang sering muncul adalah keharusan untuk melakukan tindakan tertentu berdasarkan akibat baik yang akan dihasilkannya. Ini bukan sekadar sikap altruistik atau kebaikan hati, tetapi lebih merupakan kewajiban moral yang ada pada setiap individu. Inilah esensi dari teleologi atau utilitarianisme, filsafat yang menyatakan bahwa tujuan utama dari tindakan moral adalah mencapai hasil paling menguntungkan.
Memahami Konsep Kewajiban Moral
Dalam buku “Utilitarianism” yang ditulis oleh John Stuart Mill, dia menyatakan bahwa prinsip utilitarianisme adalah “berbuatlah sehingga dapat menghasilkan kebahagiaan terbanyak bagi sebanyak mungkin orang.” Ini berarti bahwa dalam setiap tindakan yang kita lakukan, kita harus selalu mempertimbangkan derajat kebahagiaan atau kenikmatan yang dapat kita hasilkan. Ini bukan hanya tentang diri kita sendiri tetapi juga tentang bagaimana tindakan kita dapat mempengaruhi orang lain.
Berbuat Sesuatu dengan Konsekuensi Positif
Keputusan yang kita buat setiap hari, baik secara sadar maupun tidak sadar, memiliki konsekuensi. Tidak ada tindakan yang netral; setiap tindakan menghasilkan akibat tertentu. Meskipun tidak selalu mudah menentukan konsekuensi apa yang akan dihasilkan suatu tindakan, strategi yang bijaksana adalah berusaha untuk mengantisipasi konsekuensi sebanyak mungkin dan memilih tindakan yang, sejauh pengetahuan dan pemahaman kita, akan menghasilkan akibat yang paling positif.
Kesimpulan
Keharusan untuk berbuat sesuatu karena memiliki akibat-akibat yang baik disebut bukan hanya tentang berbuat baik, tetapi tentang melakukan tindakan yang menyebabkan sejumlah besar kebaikan. Ini adalah tantangan dan kewajiban bagi semua orang, tetapi konsep ini juga memberikan metode untuk melakukan kebaikan di dunia yang rumit dan sering kali tidak pasti ini.
Inilah sebabnya mengapa penting untuk selalu mempertimbangkan akibat dari tindakan kita sebelum kita melakukan – untuk menciptakan hasil yang paling baik bagi diri kita dan orang lain. Dan mungkin, ini adalah apa yang sebenarnya berarti menjadi manusia yang beretika dan baik hati.