Mengamati dari luar angkasa, Bumi tampak seperti bola biru muda yang mengambang di angkasa. Permukaan Bumi tampak rata dan bulat, identik dengan bentuk bola. Sebelum mengenal lebih lanjut penjelasan fenomena ini, kita harus memahami apa yang dinamakan ‘kulit Bumi’.
Apa itu ‘Kulit Bumi’?
Kulit Bumi, lebih dikenal dengan istilah litosfer, adalah lapisan paling atas dari Bumi yang terdiri atas kerak bumi dan bagian atas mantel yang kaku. Litosfer ini mengikuti bentuk Bumi yang bulat, dan meliputi seluruh permukaan Bumi, baik di daratan maupun di dasar laut.
Struktur Kulit Bumi
Kulit Bumi terbagi menjadi bagian-bagian atau ‘lempeng’ yang bergerak perlahan-lahan sepanjang waktu. Pergerakan lempeng ini yang menyebabkan fenomena alam seperti gempa bumi dan gunung berapi. Litosfer ini memiliki ketebalan yang berbeda-beda tergantung pada lokasi. Di bawah samudera, litosfer memiliki ketebalan kira-kira 5 km hingga 10 km, dan di bawah benua, ketebalannya bisa mencapai 30 km hingga 50 km.
Litosfer dan Bentuk Bumi
Mengapa litosfer mengikuti bentuk Bumi yang bulat? Jawabannya terletak pada proses pembentukan Bumi itu sendiri. Ketika Bumi terbentuk miliaran tahun yang lalu, panas dan tekanan tinggi mengubah material yang membentuk Bumi menjadi materi cair yang sangat panas. Penyebaran suhu dan rotasi Bumi mengakibatkan material ini berputar dan akhirnya membentuk bentuk bulatan. Saat Bumi mendingin, materi ini mulai membeku dan mengeras, membentuk kulit keras atau litosfer yang kita kenal saat ini.
Penutup
Mengetahui bahwa kulit Bumi kita atau litosfer mengikuti bentuk Bumi yang bulat sangat penting. Pemahaman ini bukan hanya penting untuk memahami fenomena alam, namun juga membantu dalam penelitian ilmu geologi dan ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan Bumi dan lingkungan kita.