Masalah Sosial yang Timbul Akibat Modernisasi di Negara Berkembang

Modernisasi seringkali diidentifikasi dengan pertumbuhan dan perkembangan, namun ada masalah sosial tertentu yang timbul sebagai akibat langsung dari modernisasi, terutama di negara-negara berkembang. Perubahan yang cepat dan radikal dalam berbagai aspek kehidupan — dari infrastruktur dan teknologi hingga gaya hidup dan norma sosial — dapat menjadikan efek negatif.

Kesenjangan Sosial-Ekonomi

Perkembangan seringkali merujuk pada peningkatan kesejahteraan ekonomi dan infrastruktur. Namun, dalam praktiknya, hasilnya seringkali tidak merata. Kekayaan dan kesempatan yang diperoleh dari modernisasi sering kali terkonsentrasi di tangan segelintir orang atau wilayah tertentu. Hal ini bisa memperlebar jurang antara kaya dan miskin, serta antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Alih Gaya Hidup dan Pergeseran Nilai

Modernisasi sering dibawa bersamaan dengan gaya hidup dan norma Barat yang secara perlahan meresap dan menggantikan tradisi serta nilai lokal. Hal ini dapat menciptakan konflik generasi, dimana generasi muda sering kali menjauh dari nilai-nilai tradisional dan lebih cenderung menerima budaya Barat.

Kerusakan Lingkungan

Modernisasi yang datang dengan industrialisasi dan peningkatan pembangunan berkelanjutan menghasilkan tekanan besar pada lingkungan, seperti deforestasi, pencemaran air, dan udara. Selain itu, peningkatan konsumsi dan produksi energi juga berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Pengangguran dan Migrasi

Peralihan dari ekonomi berbasis pertanian ke industri seringkali membutuhkan pergeseran besar dalam keahlian dan tenaga kerja. Beberapa pekerjaan menjadi tidak relevan atau digantikan oleh mesin dan teknologi, yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran. Terlebih, ini juga mendorong migrasi masal ke area perkotaan mencari pekerjaan, meningkatkan masalah seperti permukiman kumuh dan permasalahan sosial lainnya.

Disintegrasi Sosial

Separuh akhirnya, akselerasi modernisasi yang cepat dan tidak merata dapat mengarah pada disintegrasi sosial. Ketika institusi dan norma tradisional dirobohkan dan digantikan dengan yang baru, sering kali ada krisis identitas dan konflik antarkelompok.

Namun, meski menimbulkan berbagai masalah, modernisasi juga membawa banyak keuntungan seperti peningkatan akses ke pendidikan, peningkatan standar hidup, dan kesempatan baru. Solusinya bukan berarti menolak modernisasi, melainkan mengadministrasikannya dengan cara yang bijaksana, inklusif dan berkelanjutan demi menciptakan keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian nilai-nilai sosial, budaya, dan lingkungan.

Leave a Comment