Bahasa adalah cerminan dari masyarakat yang menggunakannya. Setiap bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, memiliki aturan yang melekat padanya. Salah satunya adalah penggunaan kata baku – versi resmi dan standar dari sebuah kata. Untuk menunjukkan rasa hormat atau profesionalisme, penting untuk menggunakan kata baku dalam situasi formal. Dalam penulisan ini, kita akan memfokuskan pada proses memperbaiki kata-kata menjadi baku dan pemahamannya.
Mengapa Menggunakan Bahasa Baku?
Bahasa baku adalah cara berkomunikasi yang mematuhi standar bahasa tersebut. Dalam konteks Bahasa Indonesia, bahasa baku berarti mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Menggunakan bahasa baku dalam berbagai konteks memiliki manfaat seperti:
- Menyampaikan pesan dengan jelas dan tepat – Bahasa baku membantu menjaga kejelasan dan akurasi dalam berkomunikasi.
- Menghindari kebingungan – Dengan standar yang sama, kemungkinan terjadi kesalahan pemahaman dapat dikurangi.
- Menunjukkan profesionalisme dan rasa hormat – Penggunaan bahasa baku dalam situasi resmi menunjukkan rasa hormat dan profesionalitas kepada pihak lain.
Memperbaiki Kata-Kata Menjadi Baku
Berikut beberapa langkah untuk memperbaiki kata menjadi bahasa baku:
- Pahami konteks – Untuk bisa memperbaiki kata menjadi baku, Anda perlu memahami dulu konteks kalimatnya.
- Kenali kata tidak baku – Biasanya, kata-kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Jadi, kenali kata-kata tersebut.
- Cari sinonim baku dari kata tidak baku – Gunakan alat bantu seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), thesaurus, atau mesin pencari untuk menemukan kata baku yang sesuai.
Kasus dan Contoh Pemakaian Kata Baku
Misalkan kita memiliki kalimat ini: “Nutup jendela dong, lagi ujan nih.” Dalam bahasa baku, kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi “Tutuplah jendela, sedang hujan.”
Dalam kalimat tersebut, nutup diubah menjadi tutup, dan ujan diubah menjadi hujan. Kata dong dan nih dianggap tidak formal dan dihilangkan dalam versi baku.
Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut arti dari kata-kata tersebut:
- “Nutup”: ini adalah bentuk tidak baku dari kata “tutup”, yang berarti menghalangi sesuatu agar tidak terbuka.
- “Ujan”: ini adalah bentuk tidak baku dari kata “hujan”, yang berarti turunnya air dari langit.
Mengenal dan menggunakan bahasa baku adalah salah satu cara untuk menghormati dan merawat Bahasa Indonesia. Jadi, mulailah menggunakan bahasa baku dalam komunikasi sehari-hari Anda. Semoga tulisan ini berguna dan menjadi inspirasi, selamat mencoba!