Globalisasi telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan di seluruh dunia, dari ekonomi hingga budaya. Namun, beberapa negara telah berhasil mempertahankan karakteristik khas dan unik mereka tanpa terlalu terpengaruh oleh fenomena global ini.
Daftar di bawah ini mengangkat sejumlah negara yang tidak terlalu terpengaruh oleh globalisasi dan menjelaskan cara mereka mempertahankan independen dan identitas budaya mereka.
1. Bhutan
Negeri Himalaya ini telah memilih pendekatan konservatif terhadap globalisasi dan modernisasi. Pemerintahnya menganjurkan “Kebahagiaan Nasional Bruto” sebagai alternatif dari PDB. Mereka memberlakukan kebijakan-kebijakan yang menjaga tradisi dan budaya lokal, sekaligus membatasi pengaruh asing, termasuk akses terbatas terhadap internet dan televisi.
2. Korea Utara
Korea Utara adalah negara yang terisolasi dan sangat tertutup bagi dunia luar, yang membatasi dampak globalisasi. Pemerintahannya berfokus pada kemurnian Korea dan menjaga kontrol ketat terhadap informasi dan interaksi eksternal.
3. Kuba
Walaupun Kuba mendapatkan pengaruh dari globalisasi, tetapi negara ini masih mempertahankan cara hidup sosialis mereka. Negara ini berhasil mempertahankan ekonominya dari penyerapan industri kapitalis global melalui kontrol yang ketat oleh pemerintahan pusat.
4. Iran
Iran telah mempertahankan budaya dan tradisi Nasional mereka meskipun ada globalisasi. Negara ini berusaha menjaga identitas keislaman negara dan kultur Persia-nya dengan membatasi penetrasi budaya dan nilai-nilai Barat ke dalam negaranya.
5. Albania
Albania adalah satu dari sedikit negara yang berhasil mempertahankan dan mencintai bahasa asli mereka meskipun ada tekanan dari globalisasi.
Kesimpulannya, meski globalisasi telah mencapai sebagian besar dunia, beberapa negara tetap berhasil mempertahankan identitas dan kultur asli mereka. Terlepas dari manfaat dan tantangan globalisasi, penghargaan dan pemeliharaan budaya dan warisan lokal tetap penting untuk menjaga identitas nasional.