Pada masa peralihan mesolitikum menuju neolitikum terjadi revolusi kebudayaan manusia. Proses peralihan tersebut adalah

Proses peralihan dari Zaman Mesolitikum ke Zaman Neolitikum dapat dikaitkan dengan revolusi kebudayaan manusia. Revolusi budaya ini merupakan transformasi besar dalam cara hidup manusia, berpusat pada transisi dari pola hidup berburu dan mengumpulkan pakan (food gathering) menjadi pola hidup yang tertanam atau lebih dikenal dengan istilah food producing.

Selama periode Mesolitikum, manusia hidup dalam kelompok kecil dan membantu satu sama lain dalam mengumpulkan makanan dengan cara berburu, memancing, atau mengumpulkan buah-buahan dan biji-bijian. Mereka hidup secara nomaden, sering pindah dari satu tempat ke tempat lainnya tergantung pada musim dan ketersediaan sumber daya alam.

Dalam peralihan ke zaman Neolitikum, ditemukan perubahan signifikan dalam cara hidup manusia. Manusia mulai beralih dari pola hidup nomaden ke kehidupan yang lebih menetap. Mereka mulai membangun permukiman permanen dan mulai bercocok tanam, yang merupakan langkah besar dalam mengendalikan produksi makanan mereka sendiri. Proses ini sering disebut sebagai Revolusi Neolitikum.

Revolusi Neolitikum mengubah cara hidup manusia dalam banyak cara. Pertama, dengan mulai bercocok tanam, manusia mampu mencukupi kebutuhan makanan mereka tanpa harus selalu berpindah tempat. Ini memungkinkan untuk pertumbuhan populasi dan pembentukan komunitas yang lebih besar dan lebih stabil.

Selain itu, dengan adanya kelebihan makanan, manusia memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan kegiatan lain seperti membuat alat, kerajinan tangan, dan bangunan. Ini juga memicu perkembangan teknologi, termasuk penggunaan alat batu yang dipoles dan diolah secara teliti, yang menjadi ciri khas zaman Neolitikum.

Secara keseluruhan, peralihan dari zaman Mesolitikum ke Neolitikum merupakan titik balik penting dalam sejarah umat manusia. Proses ini bukan hanya mendorong perubahan dalam cara hidup manusia, tetapi juga memicu perkembangan besar dalam teknologi, ekonomi, dan organisasi sosial yang melanjutkan dampaknya hingga saat ini.

Leave a Comment