Prasasti-Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Umumnya Berbahasa…

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim dan perdagangan terbesar di Asia Tenggara yang berdiri sekitar abad ke-7 hingga ke-13 M. Berpusat di kawasan Sumatera Selatan, kerajaan ini berhasil membangun infrastruktur, pariwisata, dan perdagangan yang menghubungkannya dengan beberapa negara lain. Prasasti merupakan salah satu peninggalan arkeologi yang sangat penting dalam menggali sejarah kerajaan ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya umumnya yang berbahasa…

…Sanskerta

Sebagian besar prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya menggunakan bahasa Sanskerta. Hal ini menunjukkan pengaruh kuat agama Buddha dan Hindu dalam kerajaan tersebut. Bahasa Sanskerta memiliki kedudukan yang tinggi karena dianggap sebagai bahasa suci yang kaya akan pengetahuan dan sastra. Beberapa prasasti yang berbahasa Sanskerta antara lain:

Prasasti Kedukan Bukit

Didirikan pada tahun 682 M, prasasti ini merupakan prasasti tertua yang ditemukan di kerajaan Sriwijaya. Prasasti Kedukan Bukit menceritakan ekspedisi Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang berhasil menaklukkan daerah-daerah di sekitar Sumatera Selatan. Prasasti ini ditemukan di bukit Kedukan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Prasasti Talang Tuwo

Prasasti ini berasal dari abad ke-7 M dan ditemukan di daerah Kota Baru, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Prasasti Talang Tuwo menjelaskan mengenai pendirian taman yang diberkahi oleh raja dengan tujuan untuk kesejahteraan dan pengabdian kepada Sangha (umat Buddha).

Prasasti Palas Pasemah

Prasasti yang ditemukan di wilayah Lampung ini berasal dari abad ke-7 atau ke-8 M. Tidak seperti prasasti lain yang menggunakan huruf Pallawa, prasasti Palas Pasemah menggunakan aksara seperti yang ditemukan dalam aksara Kawi. Prasasti ini mencatat perintah raja untuk mengejar hukum bagi pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat.

…Bahasa Melayu Kuno

Selain bahasa Sanskerta, beberapa prasasti kerajaan Sriwijaya juga menggunakan bahasa Melayu Kuno. Bahasa ini merupakan bentuk awal dari bahasa Melayu. Beberapa prasasti yang berbahasa Melayu Kuno antara lain:

Prasasti Kota Kapur

Ditemukan pada tahun 1920-an di pulau Bangka, prasasti ini menggunakan bahasa Melayu Kuno dengan huruf Pallawa. Prasasti ini berasal dari abad ke-7 M dan mencatat ekspedisi Sriwijaya yang berhasil mengendalikan kawasan barat dan timur.

Prasasti-prasasti di atas membuktikan kebesaran kerajaan Sriwijaya dalam menguasai berbagai bidang. Bahasa yang digunakan dalam prasasti-prasasti tersebut tidak hanya menunjukkan pengaruh dari agama dan kebudayaan di negeri asal, tetapi juga membuktikan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan yang memiliki hubungan erat dengan berbagai negeri di Asia Tenggara.

Leave a Comment