Ragam hias dengan pola organis fauna memang sering digunakan sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah. Sebagai contoh, di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), kita bisa menemukan ragam hias fauna seperti komodo yang menjadi ciri khas dan kebanggaan masyarakat setempat.
Ragam hias komodo ini biasanya dilukiskan dengan pola yang unik dan menarik, menunjukkan karakteristik komodo sebagai hewan purba yang kuat dan tangguh. Pemanfaatan simbol ragam hias komodo juga bisa dipandang sebagai upaya masyarakat NTT dalam melestarikan dan mempromosikan komodo, hewan endemik mereka, kepada dunia.
Tidak hanya memperkenalkan komodo, ragam hias dengan pola organis fauna juga digunakan sebagai bentuk apresiasi dan kecintaan masyarakat NTT terhadap keanekaragaman hayati yang ada di daerah mereka. Meski demikian, penggunaan pola ragam hias ini juga menunjukkan bagaimana masyarakat NTT memiliki pemahaman dan kesadaran bahwa mereka merupakan bagian dari alam dan memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.
Uniknya, ragam hias komodo ini tidak hanya digunakan dalam karya seni lukis, namun juga dalam berbagai bentuk kerajinan lainnya seperti ukiran, sulaman, anyaman, hingga tenun. Hal ini menunjukkan bagaimana masyarakat NTT mampu memanfaatkan segala sumber daya yang ada di sekitar mereka dengan maksimal.
Selain itu, ragam hias komodo juga menunjukkan bagaimana masyarakat NTT memiliki nilai-nilai luhur dan filosofi mendalam yang terkait dengan hewan ini. Misalnya, masyarakat NTT percaya bahwa komodo merupakan penjaga alam yang memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, mereka menghormati dan menjaga keberadaan hewan ini. Penggunaan ragam hias komodo dalam berbagai karya seni dan kerajinan juga merupakan cara masyarakat NTT untuk menghormati keberadaan komodo sekaligus mengingatkan generasi muda agar selalu menjaga dan mencintai alam.
Dalam kesimpulannya, ragam hias dengan pola organis fauna seperti komodo memang dapat dijadikan sebagai sarana efektif untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah NTT. Ragam hias ini tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga menunjukkan bagaimana masyarakat NTT mencintai dan menjaga alam yang telah memberikan mereka begitu banyak sumber daya. Dengan demikian, mereka bisa terus melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal mereka kepada dunia melalui ragam hias dengan pola organis fauna yang mereka ciptakan.