Renaissance, yang berarti “lahir kembali” dalam bahasa Prancis, adalah periode kehidupan dan kegiatan intelektual yang berkembang selama abad ke-14 hingga abad ke-17, yang dipengaruhi oleh pengetahuan klasik Yunani dan Romawi. Periodisasi ini melibatkan penekanan pada humanisme, seni, sains, agama, dan pengeksplorasan lainnya. Meskipun dipandang sebagai fenomena Eropa Barat, Renaissance memiliki dampak yang signifikan dan mendalam di belahan Dunia Timur.
Dampak Renaisans pada bangsa-bangsa di belahan dunia timur dapat dilihat dari berbagai perspektif, salah satunya adalah dampak budaya dan intelektual yang mendalam. Renaisans berkontribusi langsung terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini membuka jalan terbuka untuk “Revolusi Ilmiah” dari abad 17. Petualang, penjelajah, dan pedagang Eropa membawa pengetahuan baru ke Timur.
Secara khusus, konsep dan prinsip Renaisans, seperti humanisme, menekankan pengetahuan individu dan potensi manusia, dan ini sangat dipengaruhi oleh masyarakat dan budaya di Timur. Selain itu, penekanan pada realisme dalam karya seni Renaissance dan literatur memiliki dampak yang mendalam pada budaya visual dan sastra di negara-negara Timur.
Selain itu, belum lagi perdagangan dan ekonomi. Buah dari Renaissance ini adalah usaha-usaha baru dan penemuan teknologi, yang meningkatkan perdagangan dan membuka rute-rute dagang baru antara Timur dan Barat. Kekuasaan ekonomi negara-negara dengan muatan maritim seperti Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris semakin kuat dan mempengaruhi perdagangan global, termasuk di kawasan Timur.
Meskipun sulit untuk mengukur secara keseluruhan, tidak ada keraguan bahwa Renaisans telah memainkan peran penting dalam membentuk dunia seperti yang kita kenal saat ini, termasuk pengaruh yang signifikan pada bangsa-bangsa di belahan Dunia Timur. Renaisans bukan hanya membawa perubahan pada Eropa, tetapi juga membuka gerbang globalisasi dan mendorong perkembangan dan kemajuan di berbagai belahan dunia lainnya.