Salah satu dampak negatif dari industrialisasi adalah masyarakat menjadi memiliki waktu kerja yang jelas dan pasti. Dalam konteks ini, perubahan sosial budaya merujuk pada transformasi sistematis dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Industrialisasi, sebagai proses di mana masyarakat bergerak dari sistem pertanian atau pertanian berbasis subsistem ke manufaktur dan barang-barang terkait, menghasilkan banyak perubahan sosial dan budaya. Salah satunya adalah pembentukan dan penegakan jam kerja yang kaku. Sebelum industrialisasi, sebagian besar masyarakat menjalankan apa yang disebut “waktu alami,” di mana aktivitas mereka bervariasi berdasarkan musim dan siklus alam.
Namun, dengan arus industrialisasi, perusahaan dan pabrik mengimplementasikan jam kerja yang jelas dan pasti untuk memaksimalkan efisiensi dan produktivitas. Meskipun ini memiliki beberapa keuntungan seperti peningkatan produktivitas dan kemampuan untuk merencanakan dan meramal, juga membawa konsekuensi negatif. Misalnya, jam kerja yang pasti dan terstruktur ini dapat membawa stres dan tekanan bagi karyawan, dapat membatasi waktu luang dan peluang untuk rekreasi, serta dapat menyebabkan pelecehan terhadap pekerja.
Perubahan ini dapat dikelompokkan sebagai ‘Perubahan Sosial Struktural’. Perubahan ini bersifat fundamental, merujuk pada perubahan formatif dalam struktur masyarakat. Dalam hal ini, struktur masyarakat berubah dari satu yang berorientasi pada alam ke struktur berorientasi pada waktu dan jam kerja yang terdefinisi dengan jelas.
Perlu dicatat bahwa dampak industrialisasi tidak selalu negatif. Misalnya, industrialisasi juga telah mengakibatkan peningkatan dalam standar hidup, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, dan pembukaan peluang kerja yang lebih baik dan pembangunan ekonomi lebih lanjut.
Namun, masih perlu diperhatikan bahwa dampak negatifnya, seperti pelecehan pekerja dan pengurangan waktu luang, perlu diatasi dan diimbangi dengan perlindungan pekerja, regulasi yang tepat, dan pemantauan dan penegakan yang kuat dari standar kerja yang adil dan etis.