Salah satu dampak negatif yang muncul dari kolonialisme Belanda adalah munculnya sentimen rasial. Sentimen ini dapat dilihat dari berbagai aspek selama masa penjajahan dan masih mempengaruhi situasi di Indonesia hingga hari ini. Sentimen rasial ini bukanlah produk dari waktu dan tempat, tetapi adalah hasil dari kebijakan pemerintahan kolonial Belanda yang melembagakan diskriminasi dan pengasingan rasial melalui berbagai metode.
Racisme yang tumbuh dan berkembang ini merupakan produk dari proses kolonialisasi Belanda, yang salah satu ciri khasnya adalah penerapan stratifikasi sosial berdasarkan ras. Misalnya, orang Indo, yang merupakan orang-orang keturunan campuran Belanda-Indonesia, memiliki status lebih tinggi daripada pribumi Indonesia, tetapi lebih rendah daripada orang Eropa. Hal ini menghasilkan hierarki rasial yang mendasar dalam struktur masyarakat Indonesia.
Struktur rasial ini khususnya terlihat dalam industri perkebunan, yang menjadi pondasi perekonomian kolonial Belanda. Penindasan dan eksploitasi terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari upah yang rendah sampai kerja paksa. Orang Indonesia dipaksa bekerja dalam kondisi yang mengerikan dan sering kali diperlakukan tidak layak oleh pemilik perkebunan, yang sebagian besar adalah orang Belanda. Ini memperkuat sentimen rasial yang sudah ada dan mengokohkan sistem pengeksploitasian yang didasarkan pada ras.
Pemerintah kolonial Belanda juga melihat ada manfaat dalam mempertahankan dan memperdalam perpecahan rasial ini. Ini tercermin dalam politik ‘verdeel en heers’ atau ‘memecah belah dan menguasai’. Pemerintah Belanda merancang sistem yang mencegah persatuan dan perlawanan yang efektif terhadap penjajahan dengan cara mendorong konflik dan ketidakpuasan antar kelompok etnis dan sosial.
Selain itu, sistem pendidikan yang dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda juga berperan dalam mempertahankan dan mengokohkan sentimen rasial. Sistem ini dirancang untuk mempromosikan ideologi supremasi rasial Eropa dan inferioritas rasial pribumi Indonesia.
Secara keseluruhan, sentimen rasial yang muncul adalah akibat dari sistem penjajahan yang kompleks dan tindakan pemerintah kolonial Belanda. Efek dari ini masih dapat dirasakan hingga saat ini dan membentuk bagian penting dari sejarah dan identitas Indonesia.