Salah satu peran Indonesia pada penerapan politik bebas aktif dalam regional ASEAN dalam Perang Indocina 3 adalah menjadi perantara dalam konflik Kamboja dengan melangsungkan Jakarta Informal Meeting (JIM) . Indonesia telah mengambil langkah penting dalam upaya perdamaian regional melalui pendekatan diplomasi dan keterlibatannya dalam JIM. Dalam tulisan ini, kita akan membahas peran Indonesia dalam politik bebas aktif regional ASEAN dan perjuangannya dalam menciptakan perdamaian yang berkelanjutan dalam Perang Indocina 3.
Perang Indocina 3 adalah konflik bersenjata antara Kamboja dan Vietnam. Konflik ini merupakan bagian dari rangkaian Perang Indocina yang mencakup Perang Indocina 1 dan Perang Indocina 2 . Tujuan utama JIM adalah menyelenggarakan perundingan perdamaian antara Kamboja dan Vietnam yang dimediasi langsung oleh Indonesia .
Indonesia merupakan negara pendiri ASEAN dan mengemban prinsip politik bebas aktif dalam mengembangkan hubungan dengan negara-negara tetangga dan anggota regional ASEAN . Politik bebas aktif ini membantu Indonesia memainkan peran penting dalam menciptakan perdamaian di kawasan, termasuk upaya mengakhiri konflik dalam Perang Indocina 3.
Jakarta Informal Meeting (JIM) merupakan wujud diplomasi Indonesia dalam menciptakan perdamaian di wilayah Indocina, khususnya konflik antara Kamboja dan Vietnam . Dalam kapasitasnya sebagai mediator, Indonesia mengundang kedua belah pihak untuk duduk bersama dan mencari solusi damai untuk mengakhiri konflik . JIM juga membuka jalan bagi negara-negara ASEAN lainnya untuk ikut serta dalam upaya perdamaian di kawasan Indocina.
Langkah-langkah yang diambil oleh Indonesia melalui JIM dapat dianggap sebagai upaya nyata untuk mengembangkan lingkungan regional yang lebih damai dan stabil. Dalam konteks Perang Indocina 3, peran Indonesia dalam menggalang dukungan dari negara-negara ASEAN dan mendorong dialog serta perundingan antara Kamboja dan Vietnam telah menjadi faktor penting dalam upaya mencapai perdamaian .
Selain JIM, Indonesia juga terlibat dalam berbagai inisiatif diplomatik dan perdamaian di kawasan ASEAN. Misalnya, melalui partisipasi dalam operasi penjaga perdamaian PBB dan menggalang bantuan kemanusiaan bagi korban konflik di kawasan . Ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk memajukan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.
Dalam upaya menciptakan perdamaian yang lestari di kawasan Indocina, Indonesia tidak hanya mengandalkan diplomasi, tetapi juga upaya kemanusiaan . Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan logistik dan obat-obatan untuk korban konflik di Kamboja . Selain itu, Indonesia juga berkoordinasi dengan negara-negara donor lain untuk menyediakan dukungan kemanusiaan yang dibutuhkan oleh rakyat Kamboja.
Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai perdamaian di Perang Indocina 3 mencakup perbedaan pandangan dan kepentingan antara Vietnam dan Kamboja. Masing-masing negara memiliki pandangan yang berbeda mengenai solusi ideal untuk mengakhiri konflik. Dalam kapasitasnya sebagai mediator, peran Pemerintah Indonesia sangat penting dalam membawa kedua belah pihak ke meja perundingan dan mencapai kesepakatan yang menghormati kepentingan masing-masing negara.
Meskipun konflik di kawasan Indocina masih terus berlangsung, upaya Indonesia dalam menciptakan perdamaian regional tidak boleh diremehkan. Komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengakhiri konflik dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di kawasan ASEAN tercermin dalam penerapan politik bebas aktif dan perannya dalam Jakarta Informal Meeting. Keterlibatan aktif Indonesia dalam proses perdamaian, baik secara politik maupun kemanusiaan, telah membantu mengurangi kekerasan dan mendorong stabilitas di kawasan Indocina.