Salah satu teman di sekolahku sering mengintervensi pemikiran dan pengambilan sikap serta keputusan yang saya buat. Walaupun terkadang hal ini mungkin dilakukan dengan niat baik, namun tentu saja hal ini bukan contoh yang baik, mengapa? Karena hal ini bisa menghambat perkembangan pemikiran independen dan juga kualitas pengambilan keputusan saya.
Menurut Study International, penting bagi siswa untuk dilatih dan dibekali sumber daya yang mereka butuhkan agar menjadi pemikir yang independen. Mempromosikan pemikiran independen di sekolah dapat membantu menghilangkan rasa takut terhadap realitas dan memberi kenyamanan kepada siswa dari tahap belajar awal. Dengan pemikiran dan pengambilan keputusan yang independen, siswa akan lebih siap dalam menghadapi tantangan dunia nyata.
Pemikiran yang selalu dipengaruhi oleh orang lain berisiko menghambat perkembangan keterampilan pengambilan keputusan. Seperti dikatakan oleh College Marker, pengambilan keputusan dapat menjadi “pengubah permainan”. Artinya, satu keputusan saja dapat mengubah jalannya hidup kita. Namun, bagaimana kita bisa belajar membuat keputusan yang berdampak besar jika kita terbiasa dengan orang lain yang selalu membuatkan keputusannya?
Selain itu, Everfi menulis bahwa belajar pengambilan keputusan agar bisa membuat pilihan sendiri dapat membantu anak-anak menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab, dan percaya diri. Hal tersebut memberi mereka rasa kontrol atas hidup mereka, mengurangi kecemasan, dan mempromosikan ketahanan. Selain itu, juga mendorong eksplorasi diri dan membantu mereka meneguhkan nilai-nilai mereka.
Jadi, intervensi konstan teman sekolah saya atas pemikiran dan proses pengambilan keputusan saya pada akhirnya bukanlah contoh yang baik karena hal itu dapat merusak perkembangan pemikiran independen saya dan keterampilan pengambilan keputusan. Setiap individu perlu memiliki ruang dan kesempatan untuk berpikir dan membentuk keputusan sendiri, kemudian belajar dan tumbuh dari segala konsekuensinya. Sedangkan dukungan dan saran dari teman dapat bermanfaat, namun harus dalam konteks yang memfasilitasi kebebasan berpikir dan bukan mengintervensi atau mendominasi proses keputusan.