Salah satu warisan penjajahan jepang yang masih ada hingga masa kini adalah sistem tonarigumi atau rukun tetangga. Mengapa jepang menerapkan sistem tersebut?

Salah satu warisan penjajahan Jepang yang masih ada hingga masa kini adalah sistem Tonarigumi atau yang dikenal di Indonesia sebagai Rukun Tetangga (RT). Sistem ini memiliki asal usul yang menarik dan tujuan yang spesifik saat diterapkan oleh pemerintah Jepang selama pendudukannya.

Sistem Tonarigumi atau Rukun Tetangga ini berawal dari bentukan pemerintahan kolonial Jepang yang dimaksudkan untuk memobilisasi dana dan daya penduduk demi kepentingan serta pemenuhan kebutuhan untuk memenangkan Perang Asia Pasifik. Meresmikan sistem ini merupakan bagian dari ambisi Kekaisaran Jepang untuk menguasai Asia pada masa Perang Pasifik yang berkecamuk pada tahun 1941 hingga 1945.

Secara etimologis, Tonarigumi adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti “Rukun Tetangga”. Sistem Tonarigumi ini dibentuk dengan tujuan untuk memudahkan Jepang dalam mengawasi atau mengenali warganya. Sistem ini memungkinkan tentara Jepang untuk memperketat kontrol dan pengawasan terhadap masyarakat jajahan. Dalam konteks Indonesia, sistem ini kemudian berkembang menjadi unit organisasi kemasyarakatan terkecil di tingkat lingkungan, dikenal sebagai Rukun Tetangga (RT).

Sistem ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pengawasan, tetapi juga merupakan instrumen efektif dalam menggalang sumber daya dari masyarakat. Dengan kata lain, ini adalah cara Jepang memobilisasi penduduk dan sumber daya mereka untuk kepentingan perang.

Hingga saat ini, sistem Rukun Tetangga masih ada dan berfungsi dalam masyarakat Indonesia. Meski bentuk dan fungsi sistem ini telah mengalami banyak adaptasi dan perubahan seiring berjalannya waktu dan perubahan kondisi sosial-politik negara, prinsip dasar pada sistem ini masih bertahan, yaitu: kerjasama dan solidaritas antar anggota masyarakat dalam lingkup terkecil.

Sistem Rukun Tetangga, sebagai warisan dari sistem Tonarigumi, kini menjadi bagian integral dalam struktur pemerintahan di Indonesia. Sistem ini berfungsi sebagai saluran komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, dan juga berfungsi sebagai platform untuk menjalankan berbagai program sosial dan pembangunan di tingkat akar rumput.

Secara keseluruhan, sistem Tonarigumi atau Rukun Tetangga adalah warisan sejarah yang berdampak luas pada struktur sosial dan pemerintahan di Indonesia. Fungsi dan peranannya dalam memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat menjadikannya elemen penting dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Leave a Comment