Rasulullah SAW, sejak tiba di Madinah, langsung memikul tugas berat memperbaiki dan membangun masyarakat Islam dan daulah Islam. Ada berbagai upaya yang dilakukan Rasulullah dalam menjadikan kota Madinah sebagai kota yang aman, damai, dan tentram tanpa adanya pertikaian. Beberapa langkah utama antara lain:
1. Mendirikan Masjid
Rasulullah SAW mendahulukan mendirikan bangunan masjid sebelum mengerjakan bangunan lainnya. Dia membangun dua masjid yang dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah di Madinah, yaitu Masjid Quba yang dibangun saat kedatangannya yang pertama dan Masjid Nabawi yang kemudian dijadikan untuk mendidik para sahabatnya dan mengatur pemerintahan. Mendirikan masjid bukan hanya sebagai tempat untuk shalat, namun juga menjadi pusat kegiatan dan dakwah, serta tempat untuk mempermudah pergerakan komunitas.
2. Menjalin Ukhuwah Islamiyah
Rasulullah melihat pentingnya hubungan antar individu dalam masyarakat. Melalui pendekatan dakwahnya, yaitu Silaturahmi dan Ta’aruf, Rasulullah mengajak masyarakat Madinah untuk menjalin persaudaraan dan ikatan kekeluargaan antar sesama muslim.
3. Madinah Charter
Rasulullah menciptakan Madinah Charter, perjanjian yang melibatkan berbagai pihak di kota Madinah. Perjanjian ini mengatur tentang hubungan antaragama, hak dan kewajiban individu, dan penyelesaian sengketa. Hal ini menjadi dasar hukum yang jelas di kota Madinah, yang kemudian berujung pada perdamaian, ketetapan, dan keamanan di kota tersebut.
Dengan cara-cara tersebut, Rasulullah telah berhasil membawa kota Madinah menjadi tempat yang aman dan tentram. Rohani dan fisik para penghuninya terjaga dengan baik, dan pertikaian bisa diminimalisir hingga hampir tidak ada. Rasulullah juga menunjukkan contoh resolusi konflik yang adil demi menjaga stabilitas dan perdamaian di kota Madinah.